Abu Bakar berasal dari Kabilah Bani Taim bin Murrah bin Ka'ab. Seperti halnya kebanyakan Kabilah Arab, Bani Taim terkenal penuh sifat terpuji: pemberani, pemurah, ksatria, suka menolong dan melindungi tetangga. Sebelum memeluk Islam, Abu Bakar bernama Abdul Ka'bah (si Hamba Ka'bah). Nama itu diberikan karen semua anak laki-laki yang dilahirkan ibunya tidk ada yang hidup.
Wanita ini bernazar bahwa bila ada anak laiki-lakinya yang hidup, akan ia sedehkan kepada Ka'bah. Setelah masuk Islam, Rasulullah memanggilnya Abdullah. Adapun nama Abu Bakar kelak diberikan karena ia merupakan orang yang paling dini memeluk Islam (Bakr berarti"dini").
Wanita ini bernazar bahwa bila ada anak laiki-lakinya yang hidup, akan ia sedehkan kepada Ka'bah. Setelah masuk Islam, Rasulullah memanggilnya Abdullah. Adapun nama Abu Bakar kelak diberikan karena ia merupakan orang yang paling dini memeluk Islam (Bakr berarti"dini").
Masa kecil abu Bakar dilalui seperti halnya anak-anak lain di Mekah. Ayahnya bernama Abi Quhafah alias Usman bin Amir. Sementara ibunya bernama Ummul Khair yang nama sebenarnya adalah Salma binti Sakhr. Ketika beranjak remaja, Abu Bakar menjadi pedagang kain. Di usia muda itu ia menikah dengan Qutailah binti Abdul Uzza. Dari perkawinan inilah lahir Abdullah dan Asma. Asma kelak akan dijuluki Dzatin Nitaqain (si Pemilik 2 Sabuk), berkat kesigapannya merobek sabuknya menjadi dua untuk membantu ayahnya dan Rasulullah SAW dalam perjalanan hijrah.
Abu Bakar 2 tahun lebih muda dari Rasulullah SAW. sejak muda ia sudah bersahabat akrab dengan Muhammad. Keduanya bertetangga di daerah pemukiman pedagang dan memiliki perangai yang hampir sama. Keduanya juga sama-sama tidak menyukai adat-adat jahiliyah Quraisy, sama-sama membenci berhala, membuat Abu Bakar cepat sekali menerima ajakan berislam dari Rasulullah SAW.
Posting Komentar